Untuk menciptakan cita rasa kopi yang nikmat ada banyak caranya. Salah satu cara yang sering digunakan adalah teknik pouring. Bagi para penikmat kopi tentunya sudah tidak asing lagi dengan teknik yang satu ini. Ternyata, pouring memiliki ragam teknik lebih dari satu.
Setiap teknik dari pouring memiliki ciri khasnya masing-masing. Terutama, dalam menghasilkan seduhan kopi yang nikmat. Bagi Anda para penikmat kopi, tentunya harus tahu apa saja teknik yang sering digunakan pada pouring.
Nah, pada kesempatan kali ini akan dibahas mengenai ragam teknik pouring. Penasaran apa saja tekniknya? Simak ulasannya!
Familiar dan Sering Didengar, Apa Itu Teknik Pouring?
Teknik pouring adalah penyajian kopi dengan cara penyeduhan manual. Dimana, teknik ini banyak digunakan untuk pembuatan kopi dengan metode manual brew. Metode yang digunakan untuk menghasilkan kopi dengan cita rasa autentik.
Biasanya, pouring lebih sering digunakan oleh Barista. Profesi khusus bagi mereka yang suka dengan penyajian kopi. Akan tetapi, kini pouring sudah bisa dilakukan oleh siapa saja. Khususnya, bagi para penikmat kopi rumahan yang ingin hasil ekstraksi kopi lebih optimal.
Hal ini dikarenakan peralatan dan cara penyajian kopi dengan teknik pouring telah banyak tersedia. Itulah kenapa bagi para penikmat kopi rumahan atau lainnya tidak sulit lagi menggunakan teknik ini untuk membuat kopi.
Ragam Teknik Pouring yang Sering Digunakan Barista
Membuat kopi dengan teknik ini terlihat sangat mudah untuk dilakukan. Akan tetapi, ada teknik tertentu yang perlu diperhatikan saat melakukan pouring. Karena pouring memiliki teknik yang berbeda-beda. Jadi, pada saat membuat kopi harus bisa disesuaikan dengan jenis pouring yang digunakan.
Agar tidak salah memahami, berikut ini penjelasan terkait ragam teknik pouring beserta cara penyajiannya:
1. Pulse Pouring
Cara pouring pertama ada namanya pulse pouring adalah teknik penyeduhan air ke kopi dengan periode tertentu. Dimana, penuangan air akan dilakukan dengan durasi waktu yang telah ditentukan. Tujuan dari teknik ini untuk dapat membuat blooming kopi menjadi lebih optimal.
Penyeduhan dengan pulse pouring lebih sering digunakan untuk sajian kopi sederhana. Artinya, kopi hanya dibuat dalam satu atau dua gelas berukuran kecil. Hal ini dikarenakan gelas berukuran kecil dapat menjaga level kualitas rasa kopi. Tidak jauh berbeda seperti cara menyeduh kopi Gayo wine.
Sedangkan untuk alat yang diperlukan, seperti pouring pada umumnya. Hanya saja ada beberapa peralatan tertentu yang spesifik jenisnya. Alat tersebut seperti kettle yang harus memiliki corong gooseneck. Tidak ketinggalan, timbangan yang digunakan pun harus memiliki timer untuk memudahkan proses pouring.
Mengingat, pulse pouring dilakukan dengan beberapa kali penyeduhan. Adanya timer pada timbangan akan sangat membantu. Di menit keberapa penyeduhan perlu dilakukan kembali. Hingga mendapatkan berat ekstraksi kopi sesuai takaran yang telah ditentukan.
2. Continuous Pouring
Berbeda dengan pulse pouring, untuk jenis pouring satu ini tidak menyeduh dengan bertahap. Akan tetapi, penyeduhan kopi dilakukan secara langsung tanpa adanya jeda. Teknik penyeduhan seperti ini dinamakan continuous pouring.
Walaupun dilakukan dengan penyeduhan secara langsung, ada tahapan penyeduhan pertama sebelum dilanjutkan. Tujuan penyeduhan pertama dan diberikan jeda dimaksudkan untuk proses blooming kopi. Dengan begitu, cita rasa ekstraksi kopi dapat terasa lebih nikmat.
Setelah penyeduhan pertama, pouring akan dilanjutkan tanpa diberikan jeda. Proses ini akan terus dilakukan hingga hasil ekstraksi kopi mencapai berat yang diinginkan. Itulah kenapa pada saat pouring dilakukan di atas timbangan digital yang sudah disetting.
Sedangkan untuk alat yang digunakan juga ada beberapa memiliki spesifikasi khusus. Diantaranya seperti alat kopi manual brew, kettle gooseneck, dripper chemex atau V60, dan timbangan digital yang memiliki timer. Semuanya bisa didapatkan di toko peralatan kopi. Jadi, tidak perlu sulit mencarinya bila ingin membuat kopi dengan continuous pouring.
Kurang lebih, hanya ada dua teknik pouring yang sering digunakan oleh Barista. Dimana, teknik ini bisa juga diaplikasikan oleh para penikmat kopi. Tinggal dipelajari saja dari setiap jenis pouring yang hendak digunakan.
Karena membuat kopi dengan metode pouring sangat menekankan pada teknik menuang air. Tidak hanya itu, peralatan yang digunakan pun harus sesuai yang dibutuhkan. Dengan begitu, kopi yang dibuat dengan metode pouring menghasilkan cita rasa yang nikmat.
Selain Teknik Pouring, Ini yang Berpengaruh pada Hasil Seduhan
Seperti yang telah dibahas pada ragam jenis pouring sebelumnya. Ada beberapa indikator yang memiliki pengaruh terhadap hasil kopi yang dibuat. Indikator tersebut diantaranya seperti teknik penuangan air dan peralatan yang digunakan.
Selain itu, jenis biji kopi yang digunakan pun memiliki pengaruh terhadap cita rasa. Oleh karenanya, perlu pahami tips menyeduh kopi dengan metode pouring. Terjadinya kesalahan saat pouring tentu akan memberikan hasil ekstraksi kopi yang kurang nikmat.
Jadi, sebelum melakukan pouring, pastikan semua bahan dan peralatan sudah lengkap tersedia. Mulai dari biji kopi berkualitas, dripper, kettle, timbangan digital, dan lain-lain. Hal ini tentu akan memudahkan proses pembuatan kopi dengan metode pouring. Serta, menghasilkan cita rasa kopi yang nikmat.
Nikmati Sensasi Kopi Gayo Nikmat dari Aman Kuba!
Mendapatkan biji kopi berkualitas bukanlah sesuatu yang sulit untuk ditemukan. Apalagi, di Indonesia terdapat banyak kopi berkualitas dari setiap daerahnya. Salah satu yang paling terkenal adalah kopi Gayo Aceh.
Bila Anda ingin merasakan kenikmatan biji kopi Gayo, bisa langsung memesannya di Aman Kuba. Kami adalah distributor kopi Gayo yang menyediakan beragam produk kopi Gayo berkualitas. Salah satu diantaranya arabika Gayo Wine yang memiliki cita rasa anggur alami.
Penasaran dengan kenikmatan kopi Gayo? Tak perlu tunggu lama lagi, langsung saja memesannya melalui admin Aman Kuba. Tidak ketinggalan, Anda juga bisa mendapatkan produk kopi Gayo dengan harga terbaik!