Sejarah Kopi Gayo Hingga Populer Sekarang

Sebagai sebuah negara yang berbentuk kepulauan dan mempunyai wilayah dengan beragam ketinggiannya maka tak heran jika Indonesia memiliki banyak komoditas unggulan salah satunya adalah kopi gayo. Namun dibalik ketenaran kopi gayo yang mendunia, tahukah Anda sejarah kopi gayo pertama kali hadir di tanah air?

Sejarah Kopi Gayo

Kopi gayo sangat identik dengan satu daerah di Indonesia, yakni aceh. Kehadiran kopi di tanah rencong ternyata tidak terlepas dari peran belanda yang pada waktu itu masih menguasai Hindia Belanda. Sebelum kopi banyak dibudidayakan dan diperjualbelikan, bangsawan belanda lah yang pertama kali membawa kopi pada abad ke 17.

Awalnya kopi tidak hanya dikembangkan di daerah aceh namun juga sempat dikembangkbiakkan pada beberapa daerah di Pulau Jawa. Perkebunan kopi pertama kali ada pada tahun 1904 oleh belanda setelah terlebih dahulu membawa dan membudidayakan teh di tanah air.

Hingga tahun 1918, belanda telah berhasil membuka 100 hektar lahan kopi pada kawasan gayo dan berhasil menciptakan komoditas unggulan baru setelah sebelumnya teh dan juga lada menjadi komoditas unggulannya. Selanjutnya kopi ini dipasarkan kepada orang Belanda di tanah air dan sebagai lagi dikirim ke Eropa.

Mengenal sejarah kopi gayo, sumber: google.com
Mengenal sejarah kopi gayo, sumber: google.com

Setelah diawali oleh Belanda dan menuai keberhasilan, maka selanjutnya diikuti oleh penduduk lokal dalam hal pembudidayaan kopi gayo tersebut. Pada tahun 1920-1930 an ada banyak desa yang membuka perkebunan kopi dengan kuantitas produksi yang sangat besar. Di antara desa yang dimaksud adalah desa Belang Gale, Paya Sawi, Atu Gajah dan desa Pantan Peseng.

Dalam versi lain konon katanya biji kopi masuk pertama kali ke Indonesia dibawa oleh kaum sufi yang bernama Baba Buban yang membawanya dari Yaman ke India dan terus menyebar hingga ke asia dan masuk ke Indonesia.

Kopi biasanya dijadikan sebagai minuman pembuka sebelum melakukan ritual dzikir. Biji kopi pertama kali dibawa dari Ethiopia ke Yaman dan menyebar ke wilayah Eropa dan Asia. Cerita tentang sejarah awal mula dikenalnya kopi ini bisa didapatkan dalam buku yang berjudul Journey of Joey karangan Regi Suryo.

Perkebunan Kopi Gayo

Kopi gayo merupakan kopi istimewa yang hanya bisa didapatkan pada daerah-daerah tertentu saja. Nah, ada dua tempat penting untuk tumbuhnya kopi gayo ini, yakni Takengon dan Bener Meriah. Hamparan perkebunan kopi yang luas ini tumbuh di dataran seluas 95.000 Ha dengan ketinggian lebih kurang 1200 meter.

Dengan suhu udara yang tepat, sekitar 20 derajat celcius pada dataran tinggi ini sangat cocok untuk menumbuhkan berbagai varietas tanaman kopi dan salah satunya adalah varietas unggulan kopi gayo aceh.

Kebun kopi gayo, sumber: google.com
Kebun kopi gayo, sumber: google.com

Pada dataran gayo, curah hujannya cukup tinggi meskipun demikian tidak lantas membuat proses pengeringan kopi terhambat. Karena untuk pengeringan bisa memanfaatkan bangunan dengan atap plastik lengkap dengan rak penjemuran. Jadi, meskipun curah hujan tinggi proses pengeringan kopi tetap berjalan lancar.

Varietas Kopi Gayo Aceh

Umumnya ada dua jenis varietas kopi gayo aceh yang  dewasa ini menjadi unggulan para petani dan oleh pemerintah direkomendasikan untuk dibudidayakan. Yakni kopi gayo 1 dan kopi gayo 2. Apa bedanya? Yuk simak penjelasan lengkapnya di bawah ini!

Kopi Gayo 1

Varietas unggulan pertama dari kopi gayo adalah kopi gayo 1. Pada awalnya kopi yang dikembangkan di daerah Gayo sangat banyak sekali, namun seiring berjalannya waktu dan seiring dilakukannya penyeleksian didapatlah satu spesies arabika yang unggul dari segi kelompok perisa atau enzymaticnya, yakni gayo 1.

Asal usul dari kopi gayo 1 ini memang tidak jelas pastinya, namun yang pasti para peneliti dari Departemen Pertanian mengungkapkan bahwa varietas kopi satu ini berasal dari silangan kopi arabika dan robusta yang berasal dari Timor Timur. Kopi robusta ini pada tahun 1970-1980 banyak dibudidayakan termasuk pada daerah gayo. Untuk karakteristik kopi Gayo 1, secara umum terdiri dari:

  • Tumbuhan kopi tinggi dan kokoh.
  • Warna daun hijau tua.
  • Pupus daun warna coklat muda.
  • Buah muda berwarna hijau bersih.
  • Buah matang berwarna merah cerah.
  • Bentuk buah memanjang dengan ujung agak tumpul.
  • Buah tidak masak berbarengan atau serempak.
  • Tahan dengan karat daun.
  • Mutu fisik dan seduhan baik.
Kopi gayo 1, sumber: google.com
Kopi gayo 1, sumber: google.com

Kopi Gayo 2

Kopi gayo 2 berasal dari persilangan dan seleksi antara populasi arabika yang ditanam dan bercampur dengan jenis timtim. Dari persilangan tersebut kemudian menghasilkan beberapa jenis kopi baru yang cocok dengan kondisi gayo. Selain mudah beradaptasi dengan lingkungannya, kopi gayo 2 ini juga memiliki karakteristik yang terdiri dari:

  • Hidup baik di kawasan pegunungan tinggi.
  • Pohon melebar dan perdu.
  • Daun berwarna hijau tua.
  • Daun muda atau pupus berwarna coklat kemerahan.
  • Buah matang warna merah mudah dan membulat.
  • Agak tahan dengan karat daun.
  • Mutu fisik dan seduhan sangat baik.

Itulah sejarah kopi gayo dan varietas unggulannya. Semoga ulasan ini memberikan informasi yang bermanfaat untuk Anda. Tertarik ingin mencoba menikmati kopi gayo asli unggul? Yuk mampir ke distributor kopi gayo Aman Kuba Coffee segera dan dapatkan kopi terbaik yang Anda butuhkan.

Leave a Comment