Mengenal Ragam Proses Fermentasi Kopi, Apa Saja?

Guna menghasilkan biji kopi yang siap untuk diseduh, diperlukan serangkaian langkah yang cukup panjang. Proses fermentasi kopi menjadi salah satu tahapan penting dalam pengolahan kopi. Ya, proses ini dilakukan setelah proses panen memiliki peran besar untuk membentuk cita rasa kopi yang lebih unik.

Perlu diketahui, proses fermentasi yang dilakukan tidak hanya membantu memisahkan biji kopi dari kulit luarnya. Lebih dari itu, proses ini mempengaruhi kualitas serta karakter rasa kopi. Uniknya, setiap proses fermentasi yang dilakukan bisa menghasilkan rasa dan karakter kopi yang berbeda.

Memang, kopi sebenarnya sudah memiliki karakter rasa secara alami. Tetapi, melalui proses fermentasi, rasa bawaan tersebut akan cenderung lebih kuat dan kaya. Penasaran apa saja proses yang kerap diaplikasikan dalam pengolahan kopi?

Ragam Proses Fermentasi Kopi yang Cukup Populer

Biji kopi yang difermentasi, Sumber: twochimpscoffee.com
Biji kopi yang difermentasi, Sumber: twochimpscoffee.com

Seperti disinggung sebelumnya, tahapan dalam fermentasi kopi yang dilakukan akan memperkuat karakter rasa dari biji kopi dan membuatnya lebih kaya. Nah, berbincang tentang fermentasi kopi, ada beberapa tahap yang cukup populer dan banyak diterapkan oleh para prosesor biji kopi.

Beberapa proses fermentasi yang dimaksud di antaranya:

1. Fermentasi Basah

Fermentasi kopi yang pertama adalah fermentasi basah. Proses ini dimulai setelah proses pulping biji kopi selesai. Biji kopi kemudian direndam dalam air guna melakukan fermentasi pada lendir yang menempel pada biji.

Lamanya proses fermentasi ini bervariasi mulai dari 12 hingga 72 jam tergantung pada beberapa kondisi, seperti suhu serta kelembaban lingkungan.

Dari proses ini akan dihasilkan biji kopi yang memiliki rasa cenderung bersih serta tingkat keasaman yang lebih tinggi. Selain itu, kopi dengan proses fermentasi basah juga memiliki clarity yang tinggi sehingga banyak digemari.

2. Fermentasi Kering

Pada proses fermentasi kopi kering atau dry fermentation, biji kopi akan langsung diproses tanpa direndam air sebelumnya. Dengan proses ini, biji kopi nantinya akan mengering bersamaan dengan kulit luar atau ceri kopi secara utuh sebelum diproses lebih lanjut.

Secara umum, proses fermentasi ini memerlukan waktu yang lebih lama daripada proses fermentasi basah. Tidak hanya itu, biji kopi yang difermentasi dengan proses kering memiliki karakter rasa yang berbeda.

Ya, proses fermentasi secara dry fermentation ini akan menghasilkan cita rasa yang cenderung lebih kompleks dan cenderung lebih manis. Selain itu, proses fermentasi ini juga menghasilkan kopi dengan body yang lebih tebal serta intens. 

3. Fermentasi Anaerob

Proses Fermentasi Anaerob, Sumber: googleusercontent.com
Proses Fermentasi Anaerob, Sumber: googleusercontent.com

Proses fermentasi selanjutnya adalah fermentasi anaerob. Proses ini dilakukan dengan cara memasukkan biji kopi ke dalam wadah yang kedap udara atau tanpa oksigen. Dalam proses ini, biji kopi akan difermentasi menggunakan bakteri tertentu yang bisa bekerja tanpa tambahan oksigen.

Bisa dikatakan, proses fermentasi ini cukup unik. Tentu, kopi hasil dari fermentasi anaerob sendiri juga memiliki kesan rasa yang begitu unik.

Seringkali, kopi dengan fermentasi anaerob akan memiliki rasa yang lebih intens. Tidak hanya kaya akan rasa buah-buahan, ada pula aroma bunga yang membuatnya terasa lebih nikmat dan eksotis. Saat ini, anaerob termasuk salah satu proses fermentasi yang paling banyak digunakan.

4. Fermentasi Aerob

Berbeda dengan proses fermentasi anaerob yang tidak memerlukan oksigen, fermentasi aerob memerlukan oksigen dalam proses pengolahan biji kopi. Dalam proses ini, biji kopi akan difermentasi dalam wadah yang terbuka.

Proses ini akan memungkinkan mikroorganisme yang memerlukan oksigen untuk terus bekerja. Tentu, proses ini juga akan menghasilkan biji kopi dengan cita rasa khas yang menyegarkan.

Ya, hasil dari fermentasi aerob adalah kopi dengan rasa yang lebih ringan dan bersih. Tidak hanya itu, kopi yang difermentasi pun akan memiliki tingkat keasaman yang cukup tinggi, mirip dengan proses wet fermentation yang sudah dibahas sebelumnya. 

5. Fermentasi Carbonic Maceration

Fermentasi carbonik maceration kerap disebut juga sebagai proses fermentasi wine. Hal ini dikarenakan proses ini mengambil cara fermentasi buah yang nantinya menghasilkan wine yang berkualitas.

Sejatinya, proses fermentasi ini adalah fermentasi natural yang dilakukan dengan cara menjemur kopi hingga kering. Hanya saja, waktu yang digunakan cenderung lebih lama bahkan bisa sampai satu bulan.

Proses yang panjang dan lama ini akan menghasilkan cita rasa kopi yang begitu khas. Beberapa kalangan mengatakan bahwa kopi dengan wine process ini memiliki rasa yang cenderung lebih manis, intens dan juga fruity. Anda yang suka karakter rasa ini bisa mencoba produk Gayo wine yang cukup populer. 

Setidaknya, beberapa poin di atas adalah ragam proses fermentasi yang banyak diterapkan. Tentu, proses pengolahan kopi terus berkembang dari waktu ke waktu. Salah satu proses fermentasi terbaru yang muncul adalah inoculation fermentation yang diterapkan pada proses inovasi kopi luwak.

Rasakan Kopi dengan Fermentasi Unik di Aman Kuba

Distributor Kopi Aman Kuba Coffee, Sumber: kompas.id
Distributor Kopi Aman Kuba Coffee, Sumber: kompas.id

Beragam proses fermentasi kopi yang ada akan menghasilkan rasa kopi yang berbeda-beda. Nah, Anda sebagai penikmat kopi tentu bisa menjajal setiap kopi dengan proses berbeda untuk mendapatkan cita rasa yang lebih beragam.

Sebagai distributor kopi Gayo terpercaya sejak 1958, Aman Kuba menyediakan cukup banyak produk kopi Gayo dengan proses fermentasi yang berbeda. Anda bisa mencicipi sajian Gayo specialty, longberry, peaberry hingga Gayo wine dan mendapatkan kesan menikmati sajian kopi yang berbeda.

Tertarik dengan produk kopi Aman Kuba? Cek katalog dan pilih produk favorite Anda!

Leave a Comment