Musang luwak dianggap sebagai anugerah bagi para pecinta kopi. Pasalnya, dari kotoran mamalia liar ini tercipta kopi dengan cita rasa tinggi yang terkenal di seluruh dunia, kopi luwak. Hewan bernama ilmiah Paradoxurus hermaphroditus ini memiliki ukuran tidak terlalu besar, lebih tepatnya hanya seukuran kucing.
Hewan musang luwak termasuk mamalia liar dengan sebaran geografis dari Asia Selatan hingga Asia Tenggara. Sebagian besar hidupnya dihabiskan di atas pohon (arboreal), sifatnya omnivora dan termasuk hewan yang nokturnal serta soliter. Popularitasnya di Indonesia sendiri kian meningkat berkat kopi luwak yang dihargai hampir satu juta rupiah per cangkirnya.
Nah, sebelum mencicipi kenikmatan kopi luwak, mari kenali dulu ciri-ciri hewan musang luwak dalam ulasan berikut ini!
Ciri-ciri Musang Luwak, Seperti Apa?
Ciri musang luwak sebenarnya tidak jauh berbeda dari musang pada umumnya. Terlebih musang luwak yang masih hidup liar.
Beberapa ciri khas yang mudah dikenali contohnya seperti:
1. Ukuran dan Bentuk Tubuhnya
Musang penghasil luwak biasanya memiliki ukuran tubuh relatif kecil hingga sedang dengan bobot antara 2 sampai 5 kg. Sedangkan panjang tubuhnya biasanya hanya 45 sampai 95 cm saja. Bentuk tubuhnya yang ramping dan panjang membuatnya dapat bergerak dengan lentur.
2. Bulu dan Warnanya
Bulu luwak biasanya halus dan tebal dengan warna bervariasi. Namun kebanyakan luwak memiliki warna abu-abu atau coklat dengan bercak atau pola yang sedikit. Berbanding terbalik dengan bagian atas badan luwak yang didominasi warna gelap, bulu di bagian perutnya justru berwarna lebih terang.
3. Bentuk Kepala dan Wajah
Musang penghasil kopi luwak memiliki kepala bulat dengan moncong agak panjang. Ukuran matanya relatif besar untuk membantu mereka beraktivitas di malam hari. Sedangkan telinganya berukuran kecil dan membulat.
4. Ekor Panjang
Musang luwak memiliki ekor yang cukup panjang, bahkan bisa sepanjang ukuran tubuhnya. Ekor yang panjang bermanfaat untuk membantu pergerakan mereka dan menjaga keseimbangan ketika berada di antara cabang pohon.
5. Bentuk Gigi
Sebagai hewan omnivora, musang memiliki bentuk gigi yang tajam dan kuat. Musang bukan hanya pemakan buah-buahan seperti buah kopi, pepaya dan pisang, tapi juga pemakan hewan kecil seperti serangga.
6. Binatang Malam
Sebagai hewan nokturnal, musang pemakan buah kopi akan lebih aktif di malam hari. Binatang ini juga termasuk hewan soliter yang memiliki wilayah jelajah cukup luas.
Hewan ini banyak terdapat di kawasan hutan tropis Asia Tenggara seperti di Indonesia, Vietnam dan Filipina. Musang penghasil kopi luwak juga mudah beradaptasi di berbagai habitat hutan, mulai dari hutan pegunungan hingga hutan dataran rendah.
7. Musang Termasuk Mamalia
Musang termasuk hewan mamalia sehingga bereproduksi dengan cara melahirkan anak. Hewan ini memiliki masa kehamilan sekitar 60 hari dengan jumlah 2-3 anak per setiap kali melahirkan.
8. Kontroversi dan Ancaman
Musang luwak memang berperan penting dalam produksi kopi luwak. Namun, populasi alaminya saat ini mengalami tekanan akibat dari hilangnya habitat alaminya serta maraknya perburuan. Masalah ini terkait dengan nilai kopi luwak liar yang tinggi.
Selain itu, maraknya penangkapan dan penahanan musang untuk menghasilkan kopi luwak juga menimbulkan kontroversi. Binatang malam ini rentan mengalami kekerasan akibat ditangkap dan dipelihara di tengah kondisi yang tidak layak. Akibatnya, banyak musang hidup dalam kondisi yang tidak sejahtera di mana kebutuhan alamiah mereka sama sekali tidak tercukupi.
Kebiasaan Musang Luwak, Apa yang Biasa Dilakukan?
Musang penghasil kopi luwak memang binatang yang menarik bukan hanya karena perannya dalam memproduksi kopi luwak. Melainkan juga karena kebiasaan musang luwak yang membuatnya unik. Apa saja kebiasaan unik tersebut?
Luwak terkenal mahir memanjat sehingga sering terlihat berkeliaran di atas pepohonan. Meski begitu, luwak tak ragu untuk turun ke tanah ketika mencari makanan. Di alam liar, luwak kerap ditemukan berada di cabang pohon aren, kelapa, bambu dan kawung.
Selain itu, musang luwak juga cenderung aktif di malam hari. Karena aktif di malam hari, musang biasa terlihat berjalan di atap rumah atau berpindah dari satu bangunan ke bangunan lainnya di malam hari. Di perkotaan di mana habitat alaminya sudah langka, musang kerap bersarang di atap rumah.
Juga, musang memiliki sistem kelenjar bau yang unik di mana musang jantan mengeluarkan bau dari kelenjar yang berada di dekat anusnya. Bau ini berperan untuk menandai teritorinya serta mendeteksi adanya musang lain di sekitar wilayahnya.
Musang Luwak Penghasil Kopi Mahal Bernilai Tinggi
Lantas bagaimana kopi luwak yang bernilai tinggi dihasilkan oleh musang?
Musang luwak biasanya hanya memilih buah kopi yang matang dan manis. Saluran pencernaan hewan ini memiliki kemampuan fermentasi yang menghilangkan lendir dan daging buah kopi sehingga menyisakan biji kopi saja. Proses pencernaan tersebut berlangsung sekitar 12 hingga 24 jam.
Biji kopi yang terdapat dalam kotoran dari proses fermentasi tersebut nantinya akan dikumpulkan. Kemudian direndam, dicuci dan dikeringkan. Berkat proses fermentasi itulah, biji kopi luwak memiliki kandungan asam sitrat dan asam malat. Kedua jenis asam inilah yang nantinya dimanfaatkan untuk mengidentifikasi kopi luwak asli atau palsu.
Biasanya musang memakan biji kopi robusta dan biji kopi arabika, namun tidak semua musang menghasilkan kopi luwak terbaik. Setidaknya ada 4 jenis musang yang terkenal mampu menghasilkan kopi luwak berkualitas terbaik di pasaran. Keempat jenis musang tersebut adalah musang pandan, musang bulan, musang rase dan musang lombok.
Untuk memperoleh biji kopi luwak terbaik, Anda tak perlu memelihara keempat musang luwak tersebut. Cukup pesan di distributor kopi Gayo terpercaya Aman Kuba Coffee. Berpengalaman sebagai supplier kopi Aceh Gayo sejak tahun 1958, Aman Kuba telah memasarkan produknya di dalam maupun luar negeri.
Aman Kuba Coffee siap memenuhi kebutuhan Anda akan produk kopi luwak unggulan dan berkualitas yang bernilai tinggi. Jadi, pesan kopi favorit Anda sekarang juga!