Eksistensi kopi Gayo di Indonesia bahkan dunia sudah tidak bisa diragukan lagi. Karena kopi Gayo ini memiliki cita rasa yang khas dan bahkan termasuk dalam salah satu kopi termahal di dunia. Untuk bisa menjadi biji kopi yang nikmat, tentu harus memperhatikan banyak hal. Misalnya cara penanaman hingga panen, dan juga cara mengolah biji kopi dengan tepat.
Rasa dari kopi Gayo sendiri memberikan sentuhan nutty dan sedikit buttery dengan aroma rempah yang wangi. Hal inilah yang membuat kopi Gayo banyak diminati oleh pecinta kopi. Dari kualitasnya yang memang tinggi, maka tidak heran harga kopi Gayo juga cukup mahal dibanding dengan kopi lain. Namun harga tersebut sebanding dengan sensasi minum kopi yang memuaskan.
Kopi Gayo merupakan kopi arabika yang berasal dari dataran tinggi Gayo, Provinsi Aceh. Kopi ini memiliki rasa yang tidak begitu pahit, tingkat keasaman yang rendah, serta sedikit sentuhan rasa manis. Rasa khas tersebut selain memang dari kualitas biji kopinya yang sudah nikmat, juga berasal dari cara mengolah biji kopi yang tepat.
Cara Mengolah Biji Kopi Gayo
Berikut kami paparkan penjelasan mengenai bagaimana cara mengolah biji kopi yang enak. Secara umum proses pengolahan kopi terdiri dari Natural Process, Full Washed Process, Semi Washed Process, Wine Process, dan Luwak Kopi. Lalu bagaimana sih penjelasan dari proses-proses tersebut? Yuk, simak penjelasannya.
1. Natural Process
Proses ini juga dikenal sebagai dry process. Cara mengolah biji kopi dengan natural process merupakan cara yang paling klasik dari cara lain. Setelah dipanen dari kebun kopi Gayo, buah kopi (coffee cherry) akan dijemur dibawah sinar matahari.
Para petani kopi Gayo terkadang menjemurnya di atas teras bata atau meja pengering khusus dengan air flow di bawahnya. Untuk mendapatkan biji kopi yang kering, dibutuhkan waktu sekitar 7-14 hari. Selama masa penjemuran, kopi harus dibolak-balik secara berkala agar kering secara merata. Hal ini juga bertujuan untuk menghindari pertumbuhan jamur pada biji kopi.
Setelah dikeringkan, kemudian biji kopi dimasukkan ke dalam mesin huller. Mesin ini berfungsi untuk memisahkan biji kopi dengan kulitnya. Setelah biji kopi terpisah dari kulitnya maka terciptalah biji kopi Gayo green bean yang berkualitas.
Dari cara mengolah biji kopi Gayo dengan metode natural process, umumnya menghasilkan rasa kopi yang mampu memberikan sensasi ala buah-buahan. Kebanyakan seperti rasa buah strawberry, blueberry, atau buah-buahan tropis lainnya. Tingkat keasaman kopinya pun cenderung rendah.
2. Full Washed Process
Cara mengolah biji kopi lainnya yaitu full washed process (wet process). Proses ini memiliki tahapan awal yaitu merendam kopi segar yang baru dipanen dari kebun. Tahap ini bertujuan untuk menyeleksi ceri kopi yang berkualitas. Ceri kopi yang mengapung akan diambil karena dianggap tidak berkualitas, sedangkan yang terapung akan diproses pada tahap selanjutnya.
Kemudian, buah kopi akan dimasukkan ke dalam pulper yaitu mesin untuk memisahkan kulit merah dengan biji kopi. Setelah terpisah dari kulitnya, biji kopi akan memasuki proses pengeringan. Pengeringan biji kopi pada proses ini dilakukan dengan menjemurnya hingga kering selama 2-3 minggu.
Setelah itu, diproses lagi dalam mesin huller untuk menghasilkan biji kopi yang berkualitas. Profil rasa kopi Gayo dari cara pengolahan ini umumnya berkarakter lebih bersih, light, dan sedikit terasa buah. Untuk tingkat keasamannya cenderung lebih tinggi.
3. Semi-Washed Process
Proses yang satu ini merupakan cara mengolah kopi yang paling banyak digunakan oleh petani kopi Gayo. Di Indonesia kadang disebut sebagai proses ‘giling basah’. Setelah dipetik, buah kopi akan langsung dimasukkan ke huller untuk dipisahkan biji kopi dari kulit luarnya. Langkah selanjutnya yaitu biji kopi dibersihkan dan dijemur hingga kering.
Kemudian biji kopi diproses kembali untuk menghilangkan kulit ari yang berwarna kuning. Proses yang terakhir yaitu kembali diproses dalam mesin huller untuk menghasilkan biji kopi yang berkualitas. Rasa kopi yang dihasilkan dari cara mengolah kopi dengan metode semi washed ini cenderung memiliki tingkat sweetness yang intens.
Tingkat keasamannya pun lebih rendah dari kopi washed processed. Dari proses ini dianggap dapat menghasilkan rasa yang lebih beragam.
4. Wine Process
Proses pengolahan kopi yang satu ini menjadi proses yang paling lama diantara proses pengolahan lainnya. Pasalnya, biji kopi yang sudah dipilih akan disimpan di dalam wadah tertutup selama 1-2 bulan. Dari proses ini dapat dihasilkan cita rasa kopi yang khas.
Namun, cara mengolah kopi dengan wine process jarang digunakan oleh petani kopi Gayo. Kecuali ada pembeli yang memesan kopi secara khusus. Kopi yang dihasilkan dari proses ini cenderung memiliki rasa dan sensasi asam yang sangat tinggi.
5. Luwak Kopi
Cara mengolah kopi yang terakhir ini merupakan yang paling unik diantara prosess lainnya. Proses ini melibatkan hewan luwak di dalamnya. Awalnya, buah kopi segar akan diberikan kepada hewan luwak untuk dimakan. Kemudian hewan tersebut akan mengeluarkan kotoran dalam bentuk gumpalan biji kopi.
Nah, dari gumpalan biji kopi itulah kemudian diproses untuk menjadi kopi Arabika Gayo Luwak, yang bisa Anda dapatkan di Aman Kuba Coffee. Kopi ini memiliki rasa buah-buahan, karamel, coklat dengan tingkat keasaman yang rendah.
Itulah beberapa cara yang umum digunakan untuk mengolah kopi Gayo. Sebagai pecinta kopi, Anda perlu mencoba kenikmatan rasa serta sensasi dari kopi Gayo. Untuk mendapatkan kopi Gayo berkualitas, Anda bisa mendapatkannya di Aman Kuba Coffee, ahlinya kopi Gayo. Selamat minum kopi, semoga informasi tadi bermanfaat.