Bagi pecinta kopi, menyeduh kopi adalah sebuah seni. Bukan hanya karena banyaknya variabel yang akan mempengaruhi rasa kopi, namun juga banyaknya metode seduh yang bisa dicoba. Namun, diantaranya banyaknya hal perihal seduh-menyeduh, ekstraksi kopi menjadi salah satu yang sangat krusial.
Seperti diketahui, proses ekstraksi merupakan proses larutnya bubuk kopi saat beradu dengan air panas yang akan menjadi seduhan kopi. Hasil ekstraksi berupa seduhan inilah yang akan memberikan deskripsi aneka rasa kopi.
Lantas, berapa waktu ideal untuk ekstraksi yang akan menghasilkan seduhan kopi yang nikmat tanpa adanya rasa bitter yang mengganggu?
Ragam Metode Dasar Membuat Kopi yang Populer
Sebelum membahas tentang waktu ideal untuk ekstraksi kopi, Anda sebaiknya mengetahui metode dasar untuk menyeduh kopi. Pasalnya, berangkat dari metode inilah Anda akan memutuskan seperti apa rasa dari kopi yang Anda inginkan. Tidak hanya itu, metode yang dipilih pun akan mempengaruhi waktu ekstraksi kopi yang diperlukan.
Beberapa metode dasar menyeduh kopi yang bisa dicoba diantaranya adalah:
1. Immersing Method
Immersing method merupakan salah satu metode menyeduh kopi yang paling mudah dan cukup banyak digemari. Metode ini sendiri berkonsep pada perendaman kopi dengan durasi waktu tertentu.
Tubruk adalah contoh metode immersion yang paling mudah. Meskipun, saat ini ada alat kopi manual brew yang menggunakan konsep perendaman. Salah satunya adalah Hario Switch. Nah, umumnya, waktu ekstraksi untuk metode ini sekitar 4-5 menit dengan tingkat grind yang kasar.
2. Dripping Method
Metode seduh kopi lain yang juga cukup populer adalah dripping method. Metode seduh ini dilakukan dengan cara menuangkan secara perlahan air panas pada dripper yang dilapisi kertas filter dan berisi ground coffee.
Bisa dikatakan bahwa dripping method menjadi cara membuat kopi manual brew yang digemari oleh home brewer. Pasalnya, dengan metode ini, home brewer bisa meracik kopi sesuai keinginan mereka. Terlebih, ada banyak sekali variasi dripper yang tersedia untuk dijadikan preferensi.
Lantas, berapa waktu yang diperlukan untuk menyeduh kopi dengan metode ini?
Tentu saja tidak ada aturan waktu yang pasti. Hanya saja, secara umum, waktu menyeduh kopi dengan dripping method adalah sekitar 3 hingga 5 menit.
3. Pressing Method
Pressing method juga menjadi salah satu metode seduh kopi yang bisa Anda coba. Seperti namanya, metode ini dilakukan dengan memberikan tekanan tinggi pada bubuk kopi yang digiling dengan grind size yang cenderung halus.
Memang, pressing method umumnya diaplikasikan untuk membuat sajian espresso. Adapun alat yang bisa digunakan adalah flair espresso maker ataupun juga ROK presso. Hanya saja, metode ini juga bisa digunakan untuk membuat kopi filter dengan karakter rasa yang cenderung strong dengan menggunakan aeropress.
Nah, waktu ekstraksi kopi dengan metode seduh ini cenderung singkat. Karena besarnya tekanan yang diberikan, maka kopi nikmat bisa tersaji dengan waktu ekstraksi sekitar 1 menit saja, bahkan kurang untuk membuat espresso.
4. Boiling Method
Satu lagi cara menyeduh kopi yang bisa Anda coba adalah boiling method. Ini adalah cara seduh kopi yang bisa dikatakan tradisional. Ya, sebelum munculnya banyak alat seduh kopi seperti saat ini, kebanyakan sajian kopi memang dibuat salah satunya dengan cara dididihkan.
Cara menyeduh dengan metode ini pun sangat mudah. Biji kopi yang sudah digiling dengan grind size halus kemudian dimasukkan dalam panci dan dididihkan dengan api yang cenderung kecil. Tentu, waktu ekstraksi yang diperlukan pun disesuaikan dengan lamanya air mendidih.
Jika Anda pernah mendengar kopi Turki, maka sajian tersebut menggunakan boiling method untuk membuatnya. Alat yang digunakan pun sangat sederhana, yaitu ibrik.
Contoh lain dari cara seduh dengan boiling method adalah siphon. Metode ini diaplikasikan dengan cara mendidihkan kopi secara langsung dengan kompor kecil di tabung bawah yang akan mendorong naik kopi ke tabung kedua di bagian atas melalui pipa kapiler kaca yang menghubungkan keduanya. Bisa dikatakan, siphon adalah versi modern dari boiling method.
Beberapa poin di atas adalah ragam metode menyeduh kopi yang populer. Tentu, semua metode memiliki karakteristik masing-masing dalam hal menghasilkan rasa seduhan kopi. Semua kembali pada selera penikmat kopi.
Berapa Lama Waktu Ideal untuk Ekstraksi Kopi?
Seperti yang disinggung sebelumnya, secara umum, waktu ekstraksi kopi sangat dipengaruhi oleh metode seduh mana yang digunakan. Artinya, satu metode seduh kopi dengan lainnya bisa jadi memerlukan waktu ekstraksi yang berbeda untuk menghasilkan kopi yang nikmat.
Hanya saja, perlu diketahui bahwa waktu ekstraksi kopi yang terlalu lama bisa menyebabkan over-extraction yang membuat kopi terasa lebih pahit. Sebaliknya, waktu ekstraksi yang terlalu pendek bisa membuat kopi under-extraction dengan rasa yang cenderung sour.
Selain itu, ekstraksi kopi juga dipengaruhi beberapa hal lainnya, seperti:
1. Kehalusan Kopi
Pada dasarnya, setiap butir biji kopi menyimpan banyak rasa yang terkunci di dalamnya. Rasa-rasa tersebut nantinya akan ter-extract saat biji kopi yang telah digiling bertemu dengan air panas.
Nah, tingkat kehalusan kopi sangat berpengaruh pada hasil ekstraksi. Secara umum, semakin halus gilingan kopi maka tingkat ekstraksi akan semakin tinggi. Sebaliknya, jika gilingan kopi semakin kasar, ekstraksi kopi bisa jadi akan lebih rendah.
Juga, dengan grind size yang lebih halus, waktu ekstraksi kopi pun umumnya lebih pendek. Hanya saja, lagi-lagi, Anda harus menyesuaikan tingkat kehalusan kopi dengan metode seduh yang dipilih.
2. Rasio Kopi dan Air
Rasio air juga menjadi aspek yang berpengaruh dalam proses ekstraksi. Prinsipnya tidak ada istilah “magic ratio” untuk semua metode seduh. Oleh karenanya, jam terbang menjadi salah satu preferensi utama berkaitan dengan rasio.
Dalam dripping method, misalnya, rasio kopi dan air yang digunakan umumnya adalah 1:15 hingga 1:17. Namun, dengan menggunakan tricolate, Anda bisa menyeduh kopi dengan rasio hingga 1:22.
Di sisi lain, rasio kopi dan air yang lebih pendek digunakan dalam metode pressing. Misalnya, untuk membuat kopi dengan rasa yang cenderung strong menggunakan aeropress, rasio kopi dan air yang digunakan umumnya adalah 1:10.
3. Temperatur Air
Satu lagi hal yang juga berpengaruh pada ekstraksi kopi adalah temperatur air. Tentu saja, temperatur air ini tidak kalah penting dibandingkan dengan grind size atau rasio yang mempengaruhi ekstraksi.
Terkait hal ini, secara prinsip, semakin tinggi temperatur atau suhu air seduh, maka ekstraksi akan semakin cepat dan tinggi. Sebaliknya, semakin rendah temperatur maka semakin rendah kemampuan air dalam melarutkan bubuk. Ekstraksi kopi pun tidak hanya lebih lama, tetapi juga kurang maksimal.
Lalu seperti apa temperatur yang ideal? Jawabannya bisa sangat bervariasi tergantung pada metode yang digunakan dan tentu saja tergantung pada jenis daripada jenis-jenis biji kopi itu sendiri.
Hanya saja, temperatur yang direkomendasikan adalah antara 92-96 derajat Celcius karena pada suhu ini bisa dibilang temperatur ada pada batas aman. Suhu yang terlalu tinggi bisa menyebabkan over-extraction dan suhu yang terlalu rendah bisa menyebabkan under-extraction.
Dari uraian di atas, bisa disimpulkan bahwa sebenarnya tidak ada waktu ideal untuk ekstraksi kopi. Hal ini dikarenakan ada banyak sekali variabel yang berpengaruh pada hasil seduhan. Hanya saja, idealnya, kopi dengan ekstraksi yang ideal akan memiliki rasa yang manis mirip buah yang ranum, rasa asam, sekaligus bebas dari rasa pahit.
Nah, untuk Anda yang ingin mencoba kopi yang mudah diseduh dan memberikan rasa nikmat, Aman Kuba menyediakan berbagai variasi kopi Gayo premium. Tidak hanya kopi Gayo dengan proses klasik, Anda juga bisa mencoba kopi Gayo Wine yang memberikan cita rasa istimewa, terutama jika disajikan dengan metode Japanese iced!