Akhir-akhir ini tradisi minum kopi di Tanah Air semakin meningkat. Tidak melihat usia dan jenis kelamin, hampir semua orang saat ini suka dengan kopi. Jika di dalam negeri saja kopi menjadi produk yang dicari, apakah ekspor kopi masih memiliki peluang?
Dari tahun ke tahun, Indonesia menjadi salah satu negara pengekspor kopi. Namun jika dibanding dengan negara lain seperti Brazil dan Vietnam, negeri ini masih kalah peringkat. Jika ditelaah, hal itu disebabkan kualitas biji kopi Indonesia masih kalah di perdagangan dunia.
Melihat hal itu, pegiat kopi perlu melihat potensi kopi luwak. Dengan proses yang khas, bisa jadi jenis kopi ini dapat menjadi harapan di pasar ekspor. Mari kita simak potensi kopi satu ini!
Keunggulan Kopi Luwak
Bagi penikmat kopi, cita rasa menjadi hal yang utama. Dengan demikian, ada sebagian dari mereka yang condong pada salah satu jenis kopi. Dimana saat ini dunia mengenal tiga jenis kopi yaitu kopi Arabika, Robusta dan Liberika.
Kopi Arabika dan Robusta hingga saat ini masih bertahan di pasaran. Sebab keduanya memiliki penikmat yang kompetitif. Sedangkan untuk jenis kopi Liberika, sudah semakin sulit dijumpai. Hal ini disebabkan semakin minimnya produsen yang memproduksinya.
Berbicara proses produksi, disinilah salah satu keunggulan kopi luwak. Dimana produk kopi luwak ada yang berupa kopi luwak Arabika, dan ada juga kopi luwak Robusta. Hal ini disebabkan dengan sejarah kopi luwak yang melibatkan hewan dalam proses produksi.
Kopi Arabika merupakan kopi yang ditanam pada dataran tinggi 1000-2100 meter di atas permukaan laut. Sedangkan kopi Robusta biasanya dihasilkan dari kopi yang ditanam pada daratan yang lebih rendah. Dengan demikian, soal cita rasa kopi Arabika cenderung asam sedangkan Robusta pahit.
Namun musang tetap memakan semua jenis kopi. Ketika kopi Arabika dimakan oleh musang, maka saat menjadi kopi cenderung mengeluarkan cita rasa yang lebih nikmat. Begitu juga dengan kopi Robusta. Hal itu dipengaruhi oleh kecenderungan musang yang bisa memilih biji kopi yang matang dan lebih baik.
Faktor inilah yang telah dilihat pegiat kopi dalam bisnis kopi di Tanah Air. Dengan ciri khas yang dimiliki kopi luwak, akhirnya kopi ini mendapatkan pasarnya sendiri. Terlebih, dalam dunia kesehatan kopi luwak dipandang memberikan manfaat yang baik pada tubuh.
Kopi Luwak dalam Kesehatan
Sebagai kopi yang dihasilkan melalui pencernaan musang dan proses fermentasi, kopi luwak pernah tercatat dalam Guinness Book of Record. Dalam buku penghargaan tersebut dikatakan kopi ini sebagai The 1st Excellent & Most Expensive Coffee in The World)
Tentu dalam penghargaan tersebut disebabkan adanya faktor keistimewaan yang dimiliki. Satu diantara keistimewaannya adalah dalam hal pengaruhnya terhadap kesehatan.
Dalam berbagai penelitian, kopi luwak lebih bersahabat bagi kesehatan manusia dibanding dengan jenis kopi lain. Pasalnya kopi luwak rendah kafein, rendah kadar asam, rendah lemak, rendah kadar rasa pahit dan lain-lain.
Dengan demikian saat manusia minum kopi ini dalam jumlah lebih, tidak akan begitu menimbulkan masalah. Apalagi pada mereka yang setelah minum kopi memiliki masalah lambung. Penikmat kopi luwak cenderung lebih aman dalam kesehatannya.
Selain itu menurut beberapa ahli, kebaikan kopi luwak juga bisa mencegah penyakit saraf. Pasalnya kopi ini memiliki kandungan antioksidan yang tinggi sehingga bisa mencegah kerusakan sel. Dimana hal itu berkaitan erat dengan penyakit Parkinson.
Nah dengan keunggulan dan pengaruhnya pada kesehatan di atas, menjadikan kopi luwak memiliki kualifikasi tersendiri. Apalagi jika biji produk yang dihasilkan adalah kopi luwak liar. Dimana kopi berbeda dengan kopi luwak dari musang yang ditangkarkan.
Potensi Ekspor Kopi Luwak, Seperti Apa?
Dalam sebuah acara di Pantai Barat Amerika Serikat, Royal Coffe pernah menggelar sebuah acara pada tahun 2023 lalu. Dimana salah satu perusahaan importir kopi Amerika tersebut mengapresiasi produk kopi asal Indonesia.
Dilansir dari website kemlu.go.id, dalam peringatan Kemerdekaan Republik Indonesia ke 78, Royal Coffee melakukan kegiatan Celebrating Sumatran Coffee. Dimana dalam kegiatan tersebut mereka memberi penghargaan pada produk kopi asal Sumatera.
Beberapa yang diangkat dalam kegiatan itu antara lain kopi Sumatera Kerinci Premium Grade 1 dari Jambi. Ada juga kopi Sumatera Mandailing Grade 1 dari Sumatera Utara.
Meski waktu itu yang diangkat adalah kopi-kopi asal Sumatera, pihak Royal Coffee juga menyebut beberapa kopi Indonesia yang memiliki peminat di Amerika. Di antara kopi tersebut adalah kopi Bali Kintamani, Toraja, hingga Jawa Barat.
Dan dalam kesempatan itu, salah satu perusahaan impor kopi Amerika itu juga menyebut kopi luwak. Dimana jenis kopi ini sudah mulai merambah di kedai-kedai kopi Amerika. Mereka menganggap, jenis kopi ini bisa menjadi satu kopi yang akan cepat mendapatkan pasar.
Dari apa kegiatan tersebut dapat menjelaskan bahwa ekspor kopi luwak masih terbuka lebar. Terutama jika yang menjadi sasaran ekspor adalah Amerika Serikat. Pasalnya negara adidaya tersebut selama ini menjadi negara dengan impor kopi terbesar.
Peluang bisnis kopi luwak saat ini masih memiliki potensi besar. Kesempatan ini jangan sampai terlewat oleh pegiat kopi Tanah Air. Yakni dengan terus mengusahakan kopi luwak berkualitas dan bercita rasa khas, hal itu untuk semakin meningkatkan potensi yang sudah ada.
Dan bagi pecinta kopi Tanah Air jangan berkecil hati, selain banyak distributor kopi Gayo di Indonesia juga sangat mudah dijumpai kopi luwak. Bahkan para distributor menawarkan harga yang terjangkau, namun tetap menjaga kualitas.
Nah apakah Anda telah minum kopi hari ini? Selain sebagai media sosial, kopi selalu cocok dijadikan minuman dalam berbagai kegiatan. Tidak terkecuali ketika bekerja.