Jika disimak, flat white kini menjadi salah satu sajian kopi berbasis espresso yang cukup digemari. Memang, sajian kopi yang satu ini barangkali belum setua latte dan cappuccino. Namun, gelombang baru dalam dunia kopi turut membuatnya semakin dikenal luas dan menjadi pilihan bagi penikmat kopi yang ingin bersantai sambil menikmati kopi yang unik.
Nah, selain rasa yang nikmat, apa yang menarik dari flat white adalah siapa yang sebenarnya menjadi penemunya. Ya, ada perdebatan yang cukup unik terkait penemu flat white ini. Anda yang penasaran dengan berbagai hal dalam dunia kopi tentu perlu menyimaknya!
Sekilas Tentang Flat White
Sebelum membahas mengenai penemu flat white yang diperdebatkan, kita telaah dulu apa yang sebenarnya dimaksud dengan sajian kopi yang satu ini.
Secara singkat, flat white sendiri adalah sajian yang terbuat dari paduan espresso sebagai base dan steamed milk. Sekilas, kombinasi yang diterapkan membuatnya mirip dengan latte atau juga kopi magic yang kini juga cukup tren di kalangan penikmat kopi.
Hanya saja, menurut Eileen P. Kenny—seorang barista dan penulis khusus tentang kopi apa yang menjadi kunci dari sajian flat white adalah foam susu yang dicampurkan. Pada flat white, microfoam yang digunakan cenderung lebih tipis daripada latte dan bahkan kerap tidak bervolume.
Namun, foam tersebut tetap memiliki creamy milk yang ditambahkan pada espresso dengan jumlah shot yang sama sebagaimana halnya latte.
Hal berbeda lainnya antara flat white dan latte adalah pada penyajiannya. Jika latte umumnya disajikan dengan cangkir seperti cappuccino, maka flat white disajikan dengan cangkir keramik yang berukuran lebih kecil.
Penemu Flat White, Siapa Sebenarnya?
Seperti disinggung sebelumnya, ada perdebatan yang seakan tak berkesudahan mengenai siapa penemu flat white. Terlebih, kini, racikan kopi yang satu ini semakin populer di berbagai kalangan penikmat kopi dari berbagai negara.
Terkait hal ini, seorang barista dari Australia bernama Alan Preston mengatakan bahwa ia menjadi penemu flat white pertama kali. Ia mengatakan menemukan istilah flat white pertama kali pada tahun 1985 silam ketika membuka kedai kopi Moors Espresso Bar yang ada di Sydney.
Menurut dirinya, sebelum ia pindah ke Sydney, ia sudah lama berada di negara bagian Queensland. Nah, di daerah ini, sepanjang tahun 1960 hingga 1970-an cukup banyak barista yang menawarkan menu kopi dengan nama white coffee yang cenderung flat. Artinya, sajian kopi ini sekilas mirip dengan latte namun memiliki perbedaan terutama di bagian foam yang digunakan.
Namun, Alan Preston bukan satu-satunya orang yang mengaku menjadi penemu flat white. Pasalnya, di sisi lain ada seseorang bernama Frase Mc Innes yang juga mengaku menjadi penemu sajian kopi yang satu ini.
Barista yang berasal dari New Zealand ini mengatakan bahwa ia yang pertama kali menyebut serta menggunakan istilah flat white yang akhirnya populer. Ia bercerita bahwa ketika masih bekerja di sebuah kedai yang berada di Wellington, ia berpikir untuk memberikan nama flat white saat gagal membuat sajian cappuccino.
Apa yang membuatnya gagal membuat cappuccino adalah karena susu yang digunakan ternyata merupakan susu low fat sehingga foam susu tersebut gagal mengembang. Ia lantas mendatangi pelanggan yang memesan dan mengatakan bahwa sajian kopi yang ia buat adalah flat white.
Flat White Terkenal di Inggris dan Amerika Serikat
Hingga saat ini, perbedaan mengenai siapa penemu flat white masih terus terjadi. Setiap pihak memiliki sudut pandang tersendiri yang sepertinya cukup susah untuk dikompromikan.
Namun, terlepas dari perbedaan mengenai siapa yang pertama kali menemukan flat white, fakta yang lebih penting adalah minuman berbasis espresso ini mulai banyak dikenal di berbagai belahan dunia.
Dalam waktu yang tidak terlalu lama, flat white sudah sangat populer terutama di Inggris dan Amerika Serikat termasuk Kanada. Terlebih ketika jaringan kopi Starbucks memasukkan flat white sebagai salah satu menu andalannya.
Hanya saja, dalam hal ini, Starbucks memberikan kredit kepada Australia sebagai tempat di mana pertama kali flat white muncul. Bisa jadi, hal ini menunjukkan bahwa perusahaan ini mengambil sikap jika penemu flat white sesungguhnya adalah Alan Preston yang berasal dari Australia.
Membuat Flat White Nikmat di Rumah
Dengan popularitas flat white yang cukup tinggi di kalangan penikmat kopi, membuat flat white di rumah tentu akan menjadi pengalaman yang unik dan menarik. Terlebih, sebenarnya Anda tidak perlu menyiapkan alat khusus untuk membuatnya.
Jika tidak memiliki espresso maker, maka Anda bisa menggunakan moka pot sebagai alternatif. Alat kopi manual yang satu ini secara ajaib bisa menghasilkan espresso yang cukup istimewa untuk dijadikan base sajian kopi.
Selain itu, untuk membuat foam dari susu, Anda bisa menggunakan steam wand. Namun, jika tidak ada, untuk alternatif Anda bisa menggunakan French press yang jauh lebih hemat. Memang, selain memilih produk susu yang tepat, Anda juga harus memperhatikan suhu susu yang digunakan.
Dengan cara yang relatif sederhana, menyajikan flat white bisa dilakukan dengan mudah. Hanya saja, agar sajian flat white yang Anda buat memiliki rasa yang yang lebih nikmat, Anda tentu harus memilih biji kopi yang tepat.
Nah, sebagai distributor kopi Gayo terpercaya, Aman Kuba menyediakan berbagai variasi produk kopi Gayo berkualitas yang bisa Anda pilih untuk membuat flat white. Cek katalog produk yang tersedia!