Hype menyeruput kopi masih tinggi di seluruh penjuru dunia, termasuk di negara tetangga kita yakni Malaysia. Tidak mengherankan, mengingat Negeri Jiran tersebut merupakan salah satu eksportir kopi. Sepanjang menjalani peran tersebut, lahir budaya baru melalui sajian kopi kini menjadi khas negara tersebut.
Salah satunya yang mendunia yaitu kopi cham. Di lidah pecinta kopi, menyeruputnya merupakan sebuah pengalaman yang menakjubkan. Sementara bagi yang lain, tidak menutup kemungkinan dipandang sebagai sajian yang aneh karena menggabungkan bahan dasar yang tidak biasa. Nanti kami jelaskan mengapa demikian, sambil mengenal sejarahnya.
Bagi Anda pehobi kopi, simak ulasan ini sampai akhir. Bukan saja menambah wawasan, tapi bisa mengajarkan Anda tentang kehidupan!
Sekilas Tentang Budaya Ngopi di Malaysia
Sebelumnya dikatakan, kopi cham dipandang sebagai minuman yang tidak biasa bagi masyarakat kita. Hal tersebut tidak lain dipengaruhi oleh budaya, di mana masyarakat Malaysia menyukai kopi yang lebih strong dan tidak terlalu manis seperti kopi cham. Sementara negeri kita, masyarakatnya cenderung menyukai yang lebih manis seperti kopi susu.
Tak hanya soal cita rasa, orang Malaysia yang memang cinta kopi sering berkunjung ke kopitiam atau kedai kopi lokal. Seiring berjalannya waktu, sajian kopi ini muncul dengan beragam nama dengan merombak komposisinya yang kini bisa didapatkan di sejumlah restoran dan waralaba.
Sehingga, masyarakat umum di negara tersebut dapat menikmati kopi cham dengan praktis, seperti halnya kopi kemasan yang bisa kita temui di supermarket. Selain itu, budaya ngopi lainnya di Malaysia yakni kebiasaan membawa pulang pesanan kopi, yang terkenal dengan sebutan “grab and go coffee”.
Kopi Cham, Apa Itu?
Cham merupakan istilah yang berasal dari bahasa Hokkien, yakni “chham” yang artinya campur. Tepatnya, mencampur kopi berjenis robusta dengan teh hitam, dan susu kental manis sebagai pemanis. Perpaduan aneh bagi kita, namun menghasilkan cita rasa yang benar-benar unik.
Sebelum akhirnya dijuluki sebagai “kopinya Malaysia”, kopi cham sebenarnya berasal dari Hong Kong dan dikenal dengan nama “yuan yang”. Istilah tersebut mengacu pada bebek mandarin. Bagi Anda yang belum mengetahuinya, bebek jantan dan betina mandarin memiliki penampilan berbeda. Meski begitu, mereka tidak dapat dipisahkan dan saling melengkapi, seperti kopi dan teh.
Selain “yuan yang”, nama lain kopi cham adalah “spreeze” atau “spritz” (bahasa Etiopia), “yuenyeung”, “yinyeung”, atau “yinyong” (bahasa Kantonis). Apapun namanya, intinya adalah kopi yang dicampur dengan teh. Dan biasanya, masyarakat Malaysia menyajikannya bersama dengan makanan sarapan atau pendamping seperti nasi lemak atau roti srikaya bakar.
Keunikan Kopi Cham
Minuman ini berhasil memikat pecinta kopi dengan keunikan yang tak tertandingi. Setiap tegukan membuat penikmatnya dapat merasakan harmoni rasa yang istimewa dari biji kopi berkualitas tinggi dengan teh yang lembut sehingga menghasilkan cita rasa unik yang benar-benar menggoda selera.
Keunikan kopi cham yang dimaksud mencakup beberapa hal yang selengkapnya kami jabarkan dalam ulasan berikut.
1. Bercita Rasa Lebih Strong
Saat Anda menyeruputnya pertama kali, akan muncul rasa yang belum pernah Anda cicipi sebelumnya. Cukup kuat daripada kopi biasa berkat metode roasting China yang digunakan, yakni dipanggang dua kali sehingga menghasilkan cita rasa yang pedas dengan tingkat keasaman yang rendah.
Adapun biji kopi yang digunakan adalah biji kopi robusta dan liberika. Keduanya terkenal akan rasanya yang cukup pahit. Di Malaysia, setelah keduanya disangrai, dicampur dengan gula leleh dan margarin. Lalu, di-karamelkan dengan gula. Setelah cukup dingin, biji kopi digiling menjadi bubuk.
2. Menggunakan Bahan Baku Berkualitas
Kenikmatan kopi cham bukan hanya berdasarkan hasil roasting dan biji kopi yang digunakan. Tentu tidak akan terwujud menjadi kopi yang lezat tanpa mempertimbangkan kualitas dari bahan-bahan lainnya yang menjadi bagian dari kopi cham. Antara lain, yaitu teh dan juga susu evaporasi.
Teh yang digunakan adalah teh hitam Malaysia. Boleh saja menggunakan produk sejenis, namun bisa mengurangi cita rasa khas kopi cham asal Negeri Jiran tersebut. Untuk susu evaporasi, tergolong sehat untuk dikombinasikan dengan teh dan kopi. Berbeda dengan susu kental manis yang rendah protein dan tinggi gula, sehingga penggunaannya sebaiknya diminimalisir.
3. Tren yang Tidak Lekang oleh Waktu
Sebagai hasil produk sejarah, kopi cham memiliki nilai tersendiri yang tidak pernah bisa dimiliki minuman baru yang hanya viral sementara. Meski demikian, menu ini kerap bermunculan sebagai variasi dalam menikmati kopi teh. Menu tersebut bisa didapat melalui brand yang berspesialisasi di bidang kopi.
Inovasi lain yaitu sajian kopi dengan campuran yang berbeda dari resep seharusnya. Biasanya, merupakan hasil eksperimen masyarakat yang menyesuaikan preferensi mereka. Beberapa di antaranya yaitu, mencampur espresso dengan chai latte, lemonade coffee with tea, dan matcha espresso.
Temukan keunikan lainnya dari kopi cham dengan mencobanya langsung. Mungkin saja, kopi campur buatan Anda lebih unik dari beberapa menu yang disebutkan tadi.
Bikin Kopi Cham di Rumah dengan Kopi Aman Kuba!
Rasakan kenikmatan kopi cham dengan membuatnya sendiri di rumah. Untuk mendapatkan cita rasa yang nikmat, gunakan biji kopi berkualitas dari Aman Kuba yang dipercaya sebagai distributor kopi Gayo terbaik di Indonesia. Selain itu, dengan kopi Aman Kuba, Anda bisa menciptakan sajian kopi unik lainnya, seperti lychee coffee.
Cukup banyak varian kopi Aman Kuba yang bisa dipilih sesuai selera Anda. Ada yang berbentuk green bean, roasted bean, hingga kemasan bubuk kopi. Apapun hasil produknya, kopi Aman Kuba telah diminati masyarakat dalam negeri hingga luar negeri.
Buktikan sendiri kenikmatan kopi ini dengan memesan biji kopi berkualitas di Aman Kuba!