Kopi Gayo Robusta atau Arabika? Ini Jawabannya!

Kopi selalu saja menjadi minuman yang banyak diminati masyarakat Indonesia. Rasanya yang sangat kaya juga aromanya yang khas tiada dua menjadikan penikmatnya tidak pernah bosan menikmati kopi, baik di pagi hari sebelum mencari rezeki atau di malam hari sembari menemani begadang hingga dini hari. Namun dari sekian banyak jenis kopi, jika Anda diberi pertanyaan mana yang lebih nikmat antara kopi Gayo Robusta atau Arabika, mana yang Anda pilih? 

Mengenal Kopi Gayo

Apa itu kopi Gayo? Kopi Gayo adalah sebutan untuk kopi yang berasal dari daerah Gayo, Aceh, Sumatera Utara. Tidak hanya dikenal sebagai salah satu pabrik produksi kopi terbesar, Aceh juga dikenal memiliki beragam budaya, kuliner, dan juga kekayaan alam yang luar biasa melimpah. Adapun kopi Gayo ini adalah salah satu masterpiece atau harta karun daerah Dataran Tinggi Gayo, Aceh Tengah provinsi Sumatera Utara.

Salah satu karakter unik yang dimiliki kopi Gayo yakni cita rasa yang kuat dan karakternya yang penuh percaya diri. Tidak heran penduduk benua Amerika juga Eropa sangat menggemari kopi jenis satu ini. Hal ini disebabkan aroma khas kopi Gayo yang kuat dan cita rasa yang tajam namun kaya penuh warna. 

Tidak hanya itu, kopi gayo Aceh biasa digunakan sebagai tambahan untuk campuran beragam blend coffee. Hal ini karena rasa kopi gayo yang unik dimana tidak terlalu pahit namun juga tidak seasam kopi sejenis lainnya. Sehingga tidak heran bila kopi satu ini banyak digemari setiap lapisan masyarakat, baik anak-anak muda maupun bapak paruh baya.

Kopi Gayo, kenikmatan kopi tiada dua. Sumber: unsplash.com @timmossholder
Kopi Gayo, kenikmatan kopi Indonesia tiada dua. Sumber: unsplash.com @timmossholder

Meski begitu, beberapa pelanggan kopi Gayo mengeluhkan ketidakkonsistenan rasa yang dimiliki kopi Gayo. Setelah ditelisik hal ini disebabkan karena setiap kopi ditanam di tempat berbeda, dengan ketinggian yang juga berbeda. Perbedaan ketinggian inilah yang menyebabkan sebuah kopi Gayo bisa memiliki rasa berbeda dengan kopi Gayo lainnya sehingga membuat pelanggan sedikit kebingungan. 

Beda Kopi Robusta dan Arabika

Selain asal biji kopinya, kopi secara umum dibedakan menjadi kopi Robusta dan Arabika. Kedua kopi ini tentunya memiliki karakter, aroma, serta cita rasa yang berbeda-beda. Namun perlu diketahui, pembagian kopi ini bukan dari segi kekentalan kopi sebagaimana perbedaan espresso dan americano, namun dari segi karakter biji kopinya.

Pertama adalah kopi Robusta. Kopi Robusta menjadi salah satu kopi yang banyak disukai anak-anak muda. Secara bahasa, robusta berasal dari kata ‘robust’ yang bermakna kuat. Disebut Robusta karena kopi satu ini mempunyai kekentalan kopi yang kuat juga pekat. Biasa tumbuh di dataran rendah, kopi yang termasuk spesies Coffea canephora ini direkomendasikan membawa 400-800 mdpl dengan suhu 24 derajat celcius.

Tempat yang cocok untuk menanam Robusta adalah di tempat yang agak lembab dan basah. Saat umur dua sampai lima tahun tanaman ini akan berbuah dengan optimal. Sedangkan waktu kering yang dibutuhkan untuk Robusta dalam satu tahun adalah tiga sampai empat bulan lamanya.

Bedanya arabica dan robusta. Sumber: unsplash.com @anastasiazhenina
Bedanya arabika dan robusta yang perlu diketahui. Sumber: unsplash.com @anastasiazhenina

Sedang Arabika sendiri adalah kopi yang berasal dari Barat, tepatnya di Ethiopia Barat. Namun dijuluki Arabika karena usut punya usut pada zaman dahulu biji kopi ini dibawa menuju daerah dataran rendah di Arab. Berbeda dengan Robusta yang bisa tumbuh subur di bawah 1.000 mdpl, Arabika bisa tumbuh hanya di 3.000-7.000 di atas permukaan laut.

Bagi Anda yang hendak menanam kopi Arabika perlu diingat, bahwa kopi jenis satu ini sangat rentan dengan penyakit dan hama sehingga kopi ini tidak mudah untuk dirawat. Tidak hanya itu, saat panen maka biji Arabika tidak sebanyak biji Robusta. Karenanya itu untuk dapat merawat Arabika diperlukan sifat teliti dan bersabar penuh kelapangan.

Arabica memiliki aroma wangi segar ala buah-buahan, kacang-kacangan dan bunga. Berbeda dengan Robusta yang beraroma kuat dan tajam seperti rempah-rempah. Aroma yang ada menyebabkan rasa yang dihasilkan jauh berbeda. Rasa Arabika cenderung lembut, halus, sedikit asam, dan kebuah-buahan. Adapun Robusta karena kandungan kafeinnya yang lebih tinggi maka rasa yang ada didominasi oleh pahit daripada asam.

Lantas, Kopi Gayo Robusta atau Arabika?

Lalu, bila diminta memilih antara kopi Gayo atau Arabika maka lebih baik memilih mana? 

Jawabannya adalah kembali kepada selera masing-masing. Dari penjelasan di atas sudah bisa tergambar perbedaan dari Robusta dan Arabika juga segenap ciri khasnya. Adapun Robusta adalah kopi pahit dengan kafein tinggi cocok untuk Anda yang ingin begadang sepanjang malam. Sehingga rasa kopi Gayo Robusta lebih tajam, pekat, dan keras.

Arabika menjadi andalan kopi Gayo Sumber: unsplash.com @demideherrera. kopi Gayo Robusta atau Arabika
Arabika menjadi andalan kopi Gayo Sumber: unsplash.com @demideherrera

Sedang Arabika bisa menjadi pilihan Anda bagi yang ingin menikmati cita rasa kopi yang kaya dan tanpa gula. Kembali ke selera masing-masing orang, karena ada yang menikmati kepahitannya, ada pula yang menikmati kompleksitas rasanya. 

Namun perlu diketahui, untuk kopi Gayo yang terkenal hingga mancanegara dan banyak diminati pecinta kopi adalah varian Arabika. Tidak heran banyak varian kopi Gayo Arabika lain yang bermunculan seperti kopi Gayo Arabika Wine. Salah satu yang menjadikan kopi ini banyak disukai adalah karena rasa kopi Arabika Gayo yang unik dan penuh warna.

Demikianlah, ada banyak jenis dan macam kopi yang ada di Indonesia ini. Dan setiap jenis kopi ternyata memiliki berbagai keunikan dan karakternya masing-masing. Kopi Gayo adalah salah satu jenis kopi khas Indonesia yang berasal dari daerah Gayo, Aceh. 

Jika menilik kopi Gayo Robusta atau Arabika, ternyata kopi Gayo Arabika lebih terkenal dan banyak peminatnya. Karena itu bagi Anda yang mengaku pecinta kopi, Anda belum bisa disebut pecinta kopi sejati bila belum pernah mencicipi kopi gayo Arabika khas Aceh ini. Selamat mencoba, sampai jumpa.

Leave a Comment